Selamat Datang di Website Puskesmas Seririt I

Rabu, 28 November 2012

Program THT

Telah diketahui bahwa gangguan pendengaran ( hearing impairment) atau ketulian (deafness) mempunyai dampak yang merugikan bagi penderita, keluarga, masyarakat maupun Negara.
Penderita akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, terisolasi. Kehilangan kesempatan dalam aktualisasi diri, mengikuti pendidikan formal di sekolah umum, kehilangan kesempatan memperoleh pekerjaan; yang pada akhirnya berakibat pada rendahnya kualitas hidup yang bersangkutan.

Kesulitan kesulitan tersebut diatas akan bertambah besar di negara berkembang mengingat masih terbatasnya infrastruktur kesehatan telinga dan pendengaran dalam melakukan pencegahan, deteksi dini, penatalaksanaan dan habilitas/ rehabilitasi.

Pertemuan WHO (Geneve, 2000) menyatakan bahwa 50 % gangguan pendengaran dapat dicegah (Preventable deafness) melalui kegiatan Primary Health Centre (PUSKESMAS).
Adapun faktor faktor penyebab gangguan pendengaran yang dapat dicegah adalah :

  1. OMSK ( Otitis Media Supuratif Kronis)
  2. Pemaparan bising
  3. Pemakaian obat ototoksik
  4. Infeksi selaput otak ( meningitis)
  5. Pernikahan antar keluarga

Mencegah kecacatan yang ditimbulkan akibat penyakit telinga dan gangguan pendengaran yang sering ditemukan pada masyarakat setempat dengan melaksanakan pencegahan terhadap penyakit telinga dibawah ini :

  1. OMSK
  2. Tuli sejak lahir ( kongenital ).
  3. Pemaparan bising (NIHL).
  4. Presbikusis.

Keempat penyakit telinga tsb diatas telah ditetapkan oleh WHO SEARO sebagai prioritas penanggulangan di Indonesia.

Pemeriksaan telinga pada siswa SMP

0 komentar:

Posting Komentar