Selamat Datang di Website Puskesmas Seririt I

Kamis, 17 Januari 2013

Deteksi Dini Infeksi Menular Sexual Melalui VCT Mobile

Langkah Awal Pencegahan AIDS


Infeksi Menular Sexual  (IMS) merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan sexual. Aktivitas sexual yang melibatkan kontak antara kulit dan selaput lendir dari alat kelamin, mulut, maupun lubang anus akan memudahkan penyebaran berbagai mikroorganisme yang menyebabkan infeksi ini. IMS yang disebabkan oleh bakteri diantaranya, sifilis, gonore, infeksi klamidia, ulkus mole, limfogranuloma venereum, dan bakterial vaginosis. Selain bakteri, mikroorganisme lain yang bisa menyebabkan IMS adalah jamur (kandidiasis),  parasit (trikomoniasis, scabies), serta virus (HIV AIDS, Herpes Genital, dan Kondiloma akuminata. Infeksi HIV merupakan salah satu bentuk IMS yang paling eksklusif dengan keunikan hidup virus yang memiliki masa inkubasi yang lama, menyerang sistem kekebelan tubuh, bisa bereplikasi dan bermutasi di dalam tubuh sehingga sampai sekarang belum ada obat yang bisa membunuh virus ini. IMS lainnya gejalanya akan nampak lebih dahulu dibandingkan infeksi HIV, celakanya apabila IMS yang sudah terjadi tidak segera di obati hal ini bisa menjadi pintu masuk bagi virus HIV ke dalam tubuh. Apabila seseorang mengalami IMS maka akan terjadi reaksi radang, reaksi radang akan merangsang banyak keluarnya sel darah putih pada tempat yang mengalami peradangan tersebut, sel darah putih ini merupakan target sasaran dari HIV. Proses masuknya virus ini juga akan dipercepat apabila terjadi luka erosi pada permukaan kulit alat kelamin yang mengalami IMS seperti pada sifilis, gonore, ulkus mole, maupun scabies.

Melihat kenyataan semakin meningkatkan kasus AIDS di masyarakat, Departemen Kesehatan telah berupaya mendirikan klinik IMS pada beberapa pusat pelayanan kesehatan masyarakat agar bisa mendeteksi dan mengobati IMS secara dini pada pasien – pasien yang berobat di puskesmas tersebut. Dengan deteksi dan pengobatan IMS yang lebih dini diharapkan bisa mencegah terjadinya AIDS, tetapi sayangnya banyak masyarakat khususnya yang beresiko masih malu untuk datang langsung ke klinik ims tersebut untuk memeriksakan dirinya. Untuk menanggulangi masalah ini diperlukan kerjasama antara masyarakat, petugas kesehatan, penjabat daerah setempat, serta LSM khusus AIDS untuk membentuk suatu kegiatan Voluntary Counseling Testing (VCT) mobile yang terjun langsung ke lapangan  memeriksa kelompok masyarakat yang memiliki resiko tinggi. Kegiatan VCT mobile ini meliputi promosi kesehatan dengan memberikan penyuluhan mengenai penyebab dan gejala – gejala klinis IMS sehingga bisa menambah pengetahuan dan pemahaman mereka tetang IMS. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pengambilan sampel apusan cairan kelamin dan darah untuk mendeteksi adanya mikroorganisme penyebab IMS dan pemeriksaan awal HIV. Hasil dari pemeriksaan VCT mobile ini sangat dijaga kerahasiaanya dan hanya akan disampaikan secara personal kepada yang bersangkutan, sehingga tidak perlu malu untuk terbuka dengan petugas kesehatan yang ikut dalam kegiatan ini. Penderita yang ditemukan terdiagnosis IMS harus disiplin minum obat untuk mencegah resistensi mikroorganisme penyebab IMS dan rutin kontrol sampai dinyatakan sembuh.  Selama proses pengobatan ini disarankan untuk melalukan hubungan sexual menggunakan pengaman untuk mencegah penularan kepada pasangannnya. Penderita yang ditemukan ternyata hasilnya reaktif pada pemeriksaan awal HIV akan diberikan konseling oleh seorang konselor VCT  yang nantinya juga bekerjasama dengan pihak LSM AIDS untuk penanganan selanjutnya. Jadi lebih baik mengetahui dan mengobati lebih dini gejala IMS sebelum terjadi AIDS.

 Oleh:
dr. Putu Indah Andriani,S.Ked
Dokter Internship Klinik IMS Puskesmas Seririt 1

0 komentar:

Posting Komentar