Selamat Datang di Website Puskesmas Seririt I

Rabu, 28 November 2012

Penanganan Syok Anafilaksis



Anafilaksis merupakan suatu reaksi alergi berat yang terjadi tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian. Anafilaksis biasanya ditunjukkan oleh beberapa gejala termasuk diantaranya ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dan tekanan darah rendah. Reaksi ini umumnya disebabkan oleh gigitan serangga, makanan, dan obat.

Gejala
Anafilaksis biasanya memberikan berbagai gejala yang berbeda dalam hitungan menit atau jam. Gejala akan muncul rata-rata dalam waktu 5 sampai 30  menit bila penyebabnya suatu zat yang masuk ke dalam aliran darah secara langsung (intravena). Rata-rata 2 jam jika penyebabnya adalah makanan yang dikonsumsi orang tersebut. Daerah yang umumnya terkena efek adalah: kulit (80–90%), paru-paru dan saluran napas (70%), saluran cerna (30–45%), jantung dan pembuluh darah (10–45%), dan sistem saraf pusat (10–15%). Biasanya dua sistem atau lebih ikut terlibat.

Kulit
Gejala khas termasuk adanya tonjolan di kulit (kaligata), gatal-gatal, wajah dan kulit kemerahan (flushing), atau bibir yang membengkak. Bila mengalami pembengkakan di bawah kulit (angioedema), mereka tidak merasa gatal tetapi kulitnya terasa seperti terbakar. Pembengkakan lidah atau tenggorokan dapat terjadi pada hampir 20% kasus. Gejala lain adalah hidung berair dan pembengkakan membran mukosa pada mata dan kelopak mata (konjungtiva). Kulit mungkin juga kebiruan (sianosis) akibat kekurangan oksigen.

Saluran napas
Gejala saluran napas termasuk napas pendek, sulit bernapas dengan napas berbunyi bernada tinggi (mengi), atau bernapas dengan napas berbunyi bernada rendah (stridor). Mengi biasanya disebabkan oleh spasme pada otot saluran napas bawah (otot bronkus).Stridor disebabkan oleh pembengkakan di bagian atas, yang menyempitkan saluran napas. Suara serak, nyeri saat menelan, atau batuk juga dapat terjadi.

Jantung
Pembuluh darah jantung dapat berkontraksi secara tiba-tiba(spasme arteri koroner) karena adanya pelepasan histamin oleh sel tertentu di jantung. Keadaan ini mengganggu aliran darah ke jantung, dan dapat menyebabkan kematian sel jantung (infark miokardium), atau jantung berdetak terlalu lambat atau terlalu cepat (distrimia jantung), atau bahkan jantung dapat berhenti berdetak sama sekali (henti jantung). Seseorang dengan riwayat penyakit jantung sebelumnya memiliki risiko lebih besar mengalami efek anafilaksis terhadap jantungnya. Meskipun lebih sering terjadi detak jantung cepat akibat tekanan darah rendah, 10% orang yang mengalami anafilaksis dapat memiliki detak jantung yang lambat (bradikardia) akibat tekanan darah rendah. (Kombinasi antara detak jantung lambat dan tekanan darah rendah dikenal sebagai refleks Bezold–Jarisch). Penderita dapat merasakan pening atau bahkan kehilangan kesadaran karena turunnya tekanan darah. Turunnya tekanan darah ini dapat disebabkan oleh melebarnya pembuluh darah (syok distributif) atau karena kegagalan ventrikel jantung (syok kardiogenik).  Pada kasus yang jarang, tekanan darah yang sangat rendah dapat merupakan satu-satunya tanda anafilaksis.
Lain-lain
Gejala pada perut dan usus dapat berupa nyeri kejang abdomen, diare, dan muntah-muntah. Penderita mungkin mengalami kebingungan (confusion), tidak dapat mengontrol berkemih, dan dapat juga merasa nyeri di panggul yang terasa seperti mengalami kontraksi rahim. Melebarnya pembuluh darah di otak dapat menyebabkan sakit kepala.Penderita dapat juga cemas atau merasa seperti akan mati.

Penyebab
Anafilaksis dapat disebabkan oleh respon tubuh terhadap hampir semua senyawa asing. Pemicu yang sering antara lain bisa dari gigitan atau sengatan serangga, makanan, dan obat-obatan. Makanan merupakan pemicu tersering pada anak dan dewasa muda. Obat-obatan dan gigitan atau sengatan serangga merupakan pemicu yang sering ditemukan pada orang dewasa yang lebih tua. Penyebab yang lebih jarang diantaranya adalah faktor fisik, senyawa biologi (misalnya air mani), lateks, perubahan hormonal, bahan tambahan makanan (misalnya monosodium glutamat dan pewarna makanan), dan obat-obatan yang dioleskan pada kulit (pengobatan topikal). Olah raga atau suhu (panas atau dingin) dapat juga memicu anafilaksis dengan membuat sel tertentu (yang dikenal sebagai sel mast) melepaskan senyawa kimia yang memulai reaksi alergi. Anafilaksis karena berolahraga biasanya juga berkaitan dengan asupan makanan tertentu. Bila anafilaksis timbul saat seseorang sedang dianestesi (dibius), penyebab tersering adalah obat-obatan tertentu yang ditujukan untuk memberikan efek melumpuhkan (obat penghambat saraf otot), antibiotik, dan lateks. Pada 32-50% kasus, penyebabnya tidak diketahui (anafilaksis idiopatik).

Diagnosis
Anafilaksis didiagnosis berdasarkan gejala klinis. Bila muncul salah satu dari tiga gejala di bawah ini dalam waktu beberapa menit/jam setelah seseorang terpapar suatu alergen, kemungkinan besar orang tersebut mengalami anafilaksis:
  • Gejala pada kulit atau jaringan mukosa bersamaan dengan sesak napas atau tekanan darah rendah
  • Terjadinya dua atau lebih gejala berikut ini:-
  1. Gejala pada kulit atau mukosa
  2. Sesak napas
  3. Tekanan darah rendah
  4. Gejala saluran cerna
  • Tekanan darah rendah setelah terpapar allergen tersebut
Bila seseorang memberikan reaksi berat setelah tersengat serangga atau minum obat tertentu, pemeriksaan darah untuk menguji kadar tryptase atau histamin (yang dilepaskan oleh sel mast) akan sangat membantu dalam mendiagnosis anafilaksis. Namun, pemeriksaan ini tidak akan bermanfaat apabila penyebabnya adalah makanan atau bila tekanan darah tetap normal, dan pemeriksaan tersebut tidak dapat menyingkirkan diagnosis anafilaksis.

Bagan Penanganan Syok Anaflaksis


3 komentar:

  1. hai salam kenal kembali......mohon maaf karena ada pergantian tenaga teknis komentar anda baru kami balas..Mohon masukannya utk kemajuan blog kami.

    salam sehat..

    BalasHapus
  2. hai salam kenal kembali......mohon maaf karena ada pergantian tenaga teknis komentar anda baru kami balas..Mohon masukannya utk kemajuan blog kami.

    salam sehat..

    BalasHapus
  3. Mohon maaf tanya, BPL yang di diagram itu kepanjangan dari apa ya? Terima kasih

    BalasHapus